Selasa, 13 April 2010

Blangkon Rakyat Comic

Ini hasil perbuatan saya dengan pensil, demi sebuah nilai uts comic and storyboard making
semoga nilai dan hasil kerja keras semua teman teman dalam pembuatan comic ini bagus2.!
thx









Midtest Assignment Comic And Story Board Making

Blangkon Rakyat

Pagi itu Romi yang biasa disebut Romi Sastrodiningrat anak sebuah Sultan di Keraton Jogjakarta tersebut, membuka matanya saat azan subuh sudah menggema di ruang ruang kamarnya yang dihiasi perak itu. Dengan pakaian yang seadanya dia langsung bergegas ke kamar mandi untuk menggambil air wudhu. Setelah sholat shubuh selesai dia memang berencana ke daerah sleman untuk bertemu dengan rakyat rakyat disana atas usulan Bapaknya.

Berangkatlah ditemani dengan pengawal keraton yang ketat, padahalnya dia tidak suka dikawal kawal seperti ini, karena dia ingin menjadi orang orang jogja biasanya tidak dibatasi aturan aturan keraton yang membuat dia seperti dipenjara dan ingin sekali memberontak. Didampingi oleh tangan kanan bapaknya itu, Romi mendengarkan apa yang dijelaskan tangan kanannya bapaknya itu. Seperti bapaknya saja dia berbicara tegas dan dengan jawa keraton yang kental sekali.

Jam menunjukan pukul 8.00 pagi dan akhirnya sampai juga dia di sleman dan langsung disambut oleh orang orang pemerintahan sleman sana dengan segala jamuannya, hal ini lah yang dibenci oleh Romi semenjak dia umur 10 tahun, padahalnya orang keraton dan orang orang biasa juga manusia biasa hanya saja pangkat dan jabatanlah yang memandang bapaknya Romi ini. Romi juga memandang kita semua disini sama dan tidak berbeda, pikiran itu lah yang meracuni setiap pemikiran Romi yang selalu saja dipandang tinggi karena bapaknya seorang sultan di keraton Jogjakarta.

Setelah kunjungan yang memakan waktu 3 sampai 4 jam ini, tidak berpikir panjang lagi Romi langsung berangkat pulang kekeraton lagi, pikiran tentang pangkat dan jabatan masih sering meracuninya, tetapi tetaplah adat dan norma masih menghalangi dia untuk berbuat seperti orang biasa.

Dentang waktu yang sekarang menunjukan pukul 5 sore yang seharusnya ada acara di keraton tetapi Romi ingin sekali melanggar norma norma tersebut, sehingga dia keluar dari keraton secara diam diam dengan pakaian seadanya, supaya dia bisa membaur dengan rakyat rakyat yang sama dengan dia walaupun status dia berbeda dengan yang lainnya. Menikmati indahnya kota Jogjakarta dengan becak, dan baru kali ini Romi bisa keluar lebih dari jam 9 yang seharusnya anak seorang Sultan Keraton Jogja tidak boleh keluar lebih dari jam 9.

Banyak tempat yang ditujunya tetapi dia tidak temukan adanya sosialisasi antara dia dan rakyat rakyat, apakah mereka sudah tau Romi itu anak Sultan Keraton Jogja, sehingga banyak orang yang segan dengan Romi ini. Tetapi dia tidak menyerah begitu saja, modal besar untuk keluar dari Keraton pada jam malam tetapi tidak menghasilkan apa apa untuknya.

Sampai saatnya tiba dia membantah bapaknya dan ingin menjadi orang orang yang biasa saja dan tidak dianggap lebih dimata orang.

Script “Blangkon Rakyat”

Halaman 1, 3 Panel

Longshot, Bird eye view

Bangun dari tempat tidurnya sampai dia meninggalkan kamarnya untuk menggambil wudhu

Halaman 2, 4 Panel

Medium Shot, Normal View

Menggambil Romi lagi menggambil wudhu sambil berdoa

Medium Shoot, Panning

Romi sedang sholat dan sampai selesai.

Halaman 3, 5 Panel

Long Shot, eye angle view

Keraton dan Halaman keraton.

Kereta kuda yang dihiasi perak sudah siap berangkat didepan halaman keraton.

Medium shot, eye angle view

Romi keluar dari keraton didampingi oleh bapaknya sampai dia naik kereta kudanya.

Halaman 4, 5 Panel

Medium shot, frog angle view

Kereta kudanya jalan sampai keluar keraton

Close Up, eye angle view

Pengawalnya berbicara dengan Romi didalam kereta kuda dan menjelaskan kronologis perjalanan ke daerah Sleman.

Long shot, eye angle view

Pemandangan jalan sekitar Jogjakarta menuju Sleman.

Halaman 5, 3 Panel

Long shot, eye angle view

Romi turun dari kereta kudanya.

Romi dan pengawalnya disambut oleh pemerintahan daerah Sleman, dengan segala jamuannya.

Halaman 6, 5 Panel

(Flash Back Romi waktu kecil)

Romi waktu kecil diajak berkunjung keberbagai daerah dekat Jogjakarta dan perbatasannya dan selalu dijamu dengan segala kelebihan.